Masih Ingat Polo Pentolan Srimulat? Dikabarkan Segera Menikah Lagi, Jarak Usia dengan Pacar 30 Tahun
Polo Srimulat dikabarkan akan melepas masa duda, siap nikahi Dian Oktavia wanita yang usianya jauh lebih muda 30 tahun darinya.
Srimulat merupakan grup lawak legendaris Indonesia.
Berawal dari panggung pertunjukan, Srimulat memiliki banyak
anggota.
Setelah puluhan tahun berlalu, nama Srimulat masih eksis di dunia
hiburan.
Walaupun kini hanya tersisa beberapa anggota Srimulat yang masih aktif
mengisi acara di layar kaca.
Lantas bagaimanakah kabar dari anggota Srimulat sekarang ini?
Salah satu anggotanya, yakni Polo diketahui akan segera menikah lagi
dengan sang kekasih yang usianya jauh lebih muda.
Dia menjalin hubungan dengan Dian Oktavia yang usianya jauh lebih
muda 30 tahun dari usianya saat ini.
Cinta tak memandang usia, begitulah ungkapan yang pantas diberikan
untuk Polo dan Dian Oktavia.
Keduanya pun menyatakan keseriusan soal hubungannya.
Bahkan, komedian 54 tahun itu memberi isyarat jika hubungannya
dengan Dian Oktavia yang saat ini berusia 24 tahun akan dibawa ke
jenjang pernikahan.
Pria bernama lengkap Christian Barata Nugroho itu pun berjanji akan
berbagi kabar bahagia mengenai pernikahannya nanti.
"Serius yang utamanya kita saling bisa menerima.
Sekarang ini bicaranya bukan cinta, tapi lebih saling menghargai
membutuhkan, menghormati.
Rencana nanti (menikah) pasti dikabari, dikasih undangan," ujar Polo
dikutip Tribun Style dari kanal YouTube Trans 7, Rabu, 3 November
2021.
Polo diketahui telah menjalin hubungan dengan Dian Oktavia kurang
lebih selama satu tahun.
Ini menjadi alasan kenapa keduanya sepakat untuk membawa hubungan
keduanya ke jenjang yang lebih serius.
"Sudah mau setahun. Kalau itu nggak mandang umur, lebih ke saling
perhatian saja," ungkap Dian Oktavia.
Menurut Dian Oktavia, cinta tak memandang usia.
Dian pun memuji sosok Polo yang sangat perhatian dan bisa membuat
dirinya nyaman.
"Orangnya baik banget. Sudah gitu lebih ke perhatian.
Perhatian banget sama saya. Iya orangnya becanda terus," puji Dian
Oktavia untuk Polo.
Namun, untuk urusan menikah, Dian Oktavia mengaku belum bisa
bicara apa-apa.
Dian Oktavia terlihat malu-malu menjawab pertanyaan itu
"Aduh belum tahu ya (nikah)" pungkas Dian Oktavia.
Sebagai informasi, Dian Oktavia merupakan sosok wanita yang muncul
dan setia menemani sang komedian saat terbaring di rumah sakit
beberapa waktu lalu.
Polo Srimulat diketahui juga baru sembuh dari sakit paru-paru yang
diidapnya.
Kini, kondisi Polo sudah mulai membaik, namun saat ini diakuinya
tetap menjalankan kontrol ke dokter selama waktu dua bulan sekali.
Rumah Pendiri Srimulat Kini Jadi Sarang Ular, Tak Terawat
Kondisi rumah yang dulunya ditinggali pendiri Srimulat, Teguh Slamet
Rahardjo dan Djujuk Djuarsih kini berubah mengenaskan.
Rumah kosong yang berada di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan
Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, itu tampak tak terurus.
Siapa sangka, rumah itu menyimpan sejarah panjang bagi salah satu
grup komedi paling legendaris di negeri ini : Srimulat.
Ya, rumah kosong yang kondisinya memprihatinkan itu ternyata milik
pasangan legenda grup lawak Srimulat Teguh Slamet Rahardjo dan
Djujuk Djuarsih.
Bisa dibilang, keduanya ini adalah sosok ayah dan ibu bagi Srimulat.
Merekalah yang mendirikan Srimulat.
Rumah bercat putih pertama kali ditempati mereka sekira tahun 1978
pasca mereka pindahan dari Kota Pahlawan, Surabaya.
Anak Teguh dan Djudjuk, Eko Saputro alias Koko, mengisahkan kepada
TribunSolo.com.
"Ini kediaman pribadi bu Djujuk dan pak Teguh," kata Koko, kepada
TribunSolo.com, Sabtu (29/1/2021).
Rumah tersebut sering disambangi para bintang top Srimulat untuk
bertukar pikir dan berproses bersama.
Sebut saja Nunung, Basuki, Kadir, sampai Tarzan.
"Era 1980-an sampai 1990-an di sini menjadi basecamp Srimulat," ujar
Koko.
Pada 22 September 1996, Teguh Slamet Rahardjo meninggal dunia.
Laiknya kehilangan 'yoni' dari sang pemilik, rumah markas Srimulat
itu pun ikut kehilangan nyawanya.
Rumah itu makin sepi.
Tak ada lagi bintang Srimulat yang kumpul di sana.
Anak-anaknya bahkan tak lagi menempati rumah itu lantaran sudah
menjalankan biduk rumah tangga mereka dan punya rumah masing-masing.
"Setelah pak Teguh meninggal, ibu pindah di Gremet. Momen terakhirnya
pak Teguh, ya, di rumah ini," kata Koko.
Sarang Ular
Setelah tak terawat selama 10 tahun, rumah kosong di bakal difungsikan
lagi.
Kata Koko, rumah itu bakal dipakai jadi sanggar.
"Ini akan dijadikan sebagai sanggar seni. Untuk kegiatan Srimulat, juga
untuk tempat latihan buat teman-trman yang berminat di seni apapun,"
ungkap Koko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
"Di sini, para pelatih dan peserta dipersilahkan berkreasi di sini,"
tambahnya.
Koko meyakini para anggota Srimulat akan mendukung rencana pemanfaatan
rumah mendiang Teguh dan Djujuk sebagai sanggar seni.
Rencana tersebut segera diberitahukan ke para anggota Srimulat.
Terlebih itu juga membantu regenerasi pelawak, termasuk dalam tubuh grup
Srimulat.
"Kita butuh bibit bibit pelawak apalagi kita sudah banyak tawaran
beberapa stasiun TV," ujar Koko.
"Itu akan diisi teman-teman pelawak seperti Kadir, Tessy, dan Nunung,"
tambahnya.
Nah, setelah 10 tahun tak dipakai, rumah itu ternyata jadi sarang ular.
Hal itu diketahui setelah penemuan ular oleh tetangga bernama Muhammad
Debby Mardani (17).
Ia menduga, ular piton itu berasal dari rumah kosong di sebelahnya,
alias rumah milik Teguh dan Djudjuk.
Ular sepanjang 3,5 meter tersebut melata menuju kediaman Debby dari
rumah kosong di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan
Banjarsari, Kota Solo.
Anak pemilik rumah kosong, Eko Saputro mengatakan dirinya baru
mengetahui bila ada ular lahan milik ayahnya.
Itu didapati dari kabar Ketua RT setempat.
"Berita dari pak RT dan RW kalau ada ular keluar dari rumah ini
semalam," kata Eko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Temuan tersebut, sambung Eko, langsung dilaporkan ke petugas pemadam
kebakaran Kota Solo.
Sejumlah personel pemadam kebakaran dan pawang ular diterjunkan ke
lokasi kejadian.
"Itu untuk melacak di rumah ini," tutur Eko.
Saat melakukan pelacakan ditemukan lagi seekor ular python sepanjang 2
meter.
Setelahnya, pelacakan ditunda lantaran minimnya pencahayaan dan
ketinggian rumput di lokasi terlampau tinggi.
"Rumputnya setinggi perut. Terlalu berisiko maka diputuskan tadi pagi
dibersihkan," ucap Eko.
Dari pantauan TribunSolo.com, rumput-rumput langsung dibersihkan.
Dahan-dahan pohon turut ditebangi.
Saat pelacakan dilakukan, sambung Eko, tidak ditemukan lagi ular di
lokasi.
"Diperkirakan sudah keluar semua," ujarnya.
(*)