Terlanjur Nyaman, Celine Evangelista Ungkap Rencana Nikahi Marshel, Janda Stefan Tak Mau Tahan Diri
Pembahasan soal asmara artis Celine Evangelista dan komika Marshel Widianto memang masih hangat.
Apalagi, terlihat janda Stefan William itu benar-benar naksir
dengan Marshel Widianto.
Bahkan, tak malu-malu, Celine Evangelista mengungkap rencana untuk
menikah dengan Marshel Widianto.
Hal itu terungkap dalam tayangan YouTube Starpro Indonesia pada Kamis
(2/6/2022).
Diakui Celine Evangelista, dia sudah merasa nyaman bersama dengan
Komika Marshel Widianto.
Bahkan, Celine pun mengaku siap jika menikah dengan Marshel.
Diketahui, kedekatan komika Marshel dengan Celine sedang menjadi
sorotan.
Yaps, hubungan Celine Evangelista dan Marshel Widianto
tampaknya semakin mengarah ke jenjang yang lebih serius.
Sempat dikira settingan, Celine Evangelista kini getol mengutarakan
keseriusannya untuk menikah dengan Marshel Widianto.
Namun, belakangan Celine Evangelista justru dibuat galau.
Pasalnya, Marshel Widianto bak ogah-ogahan untuk menikah
dengannya.
Cintanya tak kunjung berbalas, janda Stefan William itu akhirnya
memilih pasrah pada keputusan Tuhan.
Dalam tayangan itu, Celine mengungkap perasaannya terhadap Marshel saat
ini.
Blak-blakan, Celine mengaku telah dibuat nyaman oleh sang komika.
"Kalau Marshel itu ya gimana ya, dia bikin aku nyaman, begitu pun
sebaliknya. Ya kita saling support satu sama lain, ada di dekat dia aku
nyaman," ungkap Celine.
Sayang, Celine bak mengisyaratkan cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Kalau soal mau serius atau nggak tanyain ke Marshel aja. Tanya aja
Marshel mau nggak sama Celine? Soalnya yang mau itu aku, dianya yang belum
mau," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Celine juga menanggapi pertanyaan soal banyaknya
hujatan yang ia terima sejak dekat dengan Marshel.
Blak-blakan, Celine mengaku tak peduli akan hal itu.
Sebab, ia sendiri yang mengetahui perasaannya untuk Marshel.
"Aku sih mau sama Marshel karena kita kalau mencari jodoh itu bukan yang
sempurna tapi yang baik. Kalau udah baik semua jadi sempurna," jelas
Celine.
Lebih lanjut, ia mengaku telah pasrah soal jodohnya.
"Aku tidak menahan-nahan diri aku untuk terus sendiri, tidak mencari-cari
juga. Menurut aku, itu semua di tangan Tuhan. Kita sebagai manusia hanya
bisa berencana, Tuhan yang menentukan juga," pungkas Celine.
Sementara, kala berbincang dengan Dinar Candy dan Ridho
Ilahi, Celine curhat soal angan-angannya soal Marshel.
"Jangankan aku mau bayangin ciuman. Untuk ngebayangin Marshel menerima
aku apa adanya dan bisa memeluk aku itu aja kayaknya sulit buat aku," kata
Celine.
"Karena sampe sekarang Acel, kalo aku mau peluk dia, dia gak mau,"
ujarnya.
"Alasannya, alasannya," tanya Dinar Candy.
"Nggak, dia mah kayak apaan sih, biasa aja kali," ujar Celine.
"Sol jual mahal Acel. Ini yang bikin penasaran Celine ya kan," ujar
Dinar Candy disambut tawa Ridho Ilahi.
Simak video selengkapnya:
Perhatikan, 5 Tanda Kekasih yang Tak Tepat untuk Dinikahi
Dalam hubungan asmara, situasi naik-turun adalah hal yang biasa.
Tapi, kita mungkin perlu berpikir, apakah kekasih kita kelak akan menjadi
pasangan hidup kita atau tidak.
Memang masa depan tidak ada yang tahu, namun soal belahan jiwa seringkali
bisa dilihat dari tingkat kesamaan dan kecocokan dengan pasangan.
Seringkali, meskipun kita memiliki hubungan yang hebat dan menyenangkan
dengan pasangan, namun kisah itu tak bisa dilanjutkan ke jenjang
pernikahan.
Lantas, bagaimana mengetahui soal hal yang satu ini?
Ya, ketidakkecocokan seseorang antara lain bisa dilihat dari potensi
munculnya masalah jangka panjang yang sudah muncul dari sekarang.
Setidaknya, ada lima hal yang bisa diperhatikan sehingga kita bisa
menilai apakah pasangan saat ini orang yang tepat menjadi
pendamping.
Atau, -jangan-jangan, selama ini kita mengencani orang yang salah.
1. Tidak lagi tertarik dengan pasangan
Hal yang normal jika rasa ketertarikan kita dengan pasangan luntur selama
hubungan berjalan.
Nah, jika kita sudah merencanakan pernikahan tapi merasa tak tertarik
lagi dengan pasangan, maka jangan berharap lebih pada hubungan itu.
"Banyak orang yang menikah tanpa ketertarikan dengan pasangannya dan
berpikir rasa tersebut akan lebih baik setelah menikah."
"Namun hasilnya, mereka justru mengalami frustrasi seksual sejak awal,"
kata konsultan hubungan dan pemilik Double Trust Dating and Relationship,
David Bennett.
Jika kita kehilangan ketertarikan fisik terhadap pasangan, menikah jelas
merupakan rencana yang buruk.
2. Lingkunganmu membenci pasangan
Pada awal hubungan, banyak orang menjalaninya dengan konsep: "kita
melawan dunia" karena hubungan dengan pasangan tak direstui keluarga dan
teman.
Namun, pernikahan tidak sekadar melibatkan dua orang saja, sehingga kita
membutuhkan persetujuan lingkungan terhadap siapa yang akan kita pilih
sebagai pasangan hidup.
"Kita akan membutuhkan dukungan dari teman-teman dan keluarga, terutama
jika berencana memiliki anak," kata Bennett.
3. Memohon untuk dinikahi
Seharusnya, kita tidak perlu susah payah memohon agar pasangan kita mau
menikahi. Kita dan pasangan mestinya sudah punya tujuan yang sama.
Bennett mengatakan, ada banyak pasangan yang pernikahannya benar-benar
diusahakan oleh satu pihak, sementara pihak lainnya merasa diseret atau
terpaksa.
"Situasi ini akan membawa bencana karena salah satu pihak tidak
melabuhkan hatinya di sana atau belum siap berumah tangga," kata
Bennett.
Jika kita merasa menjadi pihak yang berupaya keras membawa hubunganmu ke
jenjang pernikahan sementara pasanganmu sebaliknya, maka itu merupakan
tanda negatif bagi masa depan pernikahan.
4. Ingin memperbaiki pasangan
Mungkin kita berpikir bahwa waktu bisa mengubah seseorang. Namun
sayangnya, anggapan tersebut salah.
Seseorang akan tetap menjadi dirinya. Pasangan kita tidak akan
bertransformasi menjadi orang berbeda hanya karena mengucap sumpah
setia.
Pernikahan sangat jarang "memperbaiki" seseorang. Jika kita ingin
menikah, namun mengalami situasi seperti ini, Bennett menyarankan untuk
tak melanjutkan pernikahan.
"Jika pasangan sering selingkuh, mereka akan melakukannya bahkan setelah
menikah."
"Jika pasangan orang yang penuh drama dan sering bertengkar lewat pesan
singkat, maka dia akan melakukan hal sama setelah pernikahan," kata
Bennett.
5. Lebih tertarik pada pesta pernikahan
Banyak orang memimpikan pernikahan yang hebat seperti cerita
dongeng.
Namun, jika kita lebih tertarik dengan konsep pesta pernikahan tersebut
ketimbang memikirkan hidup bersama selamanya, maka pernikahan tersebut
sebaiknya tak dijalankan.
"Pernikahan adalah berkomitmen dengan satu orang, termasuk pengorbanan
dan kewajiban."
"Maka, jika kita lebih tertarik dengan pesta pernikahan dengan
teman-teman ketimbang orang yang akan hidup bersama dengan kita, maka kita
akan rentan mengalami perceraian," ujar dia.
(*)