Saat Muda Nakal Sekali, Kini Sultan Djorghi Akan Kawal Putrinya Pacaran
Putri Sultan Djorghi, Aquene Aziz Djorghi, kini sudah berusia 14 tahun, Bunda. Mengikuti jejak orang tuanya, Aquene mulai terjun ke dunia hiburan. Nah, kehidupan pribadinya pun mulai menjadi sorotan nih.
Belum lama ini, Aquene mengaku bahwa ayahnya masih tetap protektif pada dirinya. Sang ayah pernah bilang bahwa dia akan mengikuti kemana pun Aquene pergi saat pacaran nanti.
"Iya," kata Aquene seperti dikutip dari Channel YouTube TRANS TV Official.
Sultan Djorghi bersikap protektif pada putrinya bukan tanpa sebab, Bunda. Suami Annisa Trihapsari ini ternyata berkaca dari pengalaman masa mudanya.
"(Pertama) karena dia anak perempuan. Kedua, saya mudanya nakal sekali, jadi saya enggak mau dia itu mengalami apa yang pernah saya lakukan," kata Sultan Djorghi.
Beberapa waktu lalu, Aquene juga pernah mengungkapkan sikap protektif sang ayah. Menurutnya, Sultan Djorghi masih takut bila melihat anaknya pacaran.
"Aku kan belum pacaran ya, jadi ayah masih takut-takut kalau aku pacaran. Jadi kayak 'jangan dulu, jangan dulu, kamu jangan pegang-pegang'," ujar Aqueene.
Aquene ternyata pernah berandai-andai membawa pacarnya ke rumah untuk bertemu sang ayah lho. Lalu apa reaksi Sultan Djorghi ya?
"Dia pernah bilang,'setahun dua tahun lagi aku akan bawa pacarku ke rumah?' Gue bilang, ke mana pun lo pergi, gue ikut," ungkap Sultan.
"Karena gue enggak mau, gue kan dulu nakal ya. Kalau kita nyetir, pertama pura-pura pegang (tangan), terus gini-gini, terus ambil CD," sambungnya.
Sebenarnya, wajar-wajar saja bila Sultan menjadi protektif pada anak perempuannya yang menginjak usia remaja. Perlu diketahui nih, cara mendidik anak perempuan memang berbeda dengan anak laki-laki, Bunda.
Cara mendidik anak perempuan beranjak remaja
Mendidik anak perempuan berbeda dengan anak laki-laki ya, Bunda. Terutama bila dia sudah beranjak remaja dan mulai tertarik dengan lawan jenis.
Nah, berikut 3 cara mendidik anak perempuan, seperti mengutip buku 1001 Cara Bicara Orangtua dengan Remaja oleh Johns Hopkins Center for Communication Programs dan Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN:
1. Diskusikan tentang batasan berpacaran
Masa pubertas membuat anak remaja tertarik pada lawan jenis. Tak heran banyak remaja perempuan sudah mulai berpacaran, Bunda.
Sebenarnya, setiap keluarga memiliki konsep yang berbeda-beda tentang pacaran. Demikian pula soal batasan dan aturannya.
Dalam hal ini, anak adalah subjek utama, jadi alangkah baiknya mengajak dia berdiskusi sebelum memutuskan berpacaran. Libatkan anak kita dalam menyusun definisi, batasan, dan aturan berpacaran.
"Diskusi kedua pihak tentang definisi pacaran dan batasannya mungkin terjadi berkali-kali. Orang tua boleh menyampaikan pendapat dan alasannya, termasuk pengalamannya. Anak pun bisa dipersilakan untuk mengemukakan argumennya," kata tim penyusun buku.
2. Luangkan waktu bersama anak agar dia nyaman
Cara membuat anak perempuan nyaman adalah dengan menghabiskan waktu bersama. Kita tak hanya bisa mengetahui perasaan anak, tapi juga kehidupan dan lingkup pergaulannya.
Saat beranjak remaja, Ayah dan Bunda bisa mengajak anak nonton film bareng. Pilihlah film-film tertentu yang bisa menjadi sarana menerangkan dunia remaja ke anak perempuan, seperti bahaya melakukan hubungan seksual di luar nikah atau kekerasan dalam berpacaran.
3. Pemahaman tentang pendidikan seksual sejak dini
Pendidikan seksual adalah hal penting yang perlu dijelaskan ke anak sejak dini. Ayah dan Bunda mesti paham bahwa saat remaja, anak perempuan bisa memiliki rasa ketertarikan dengan lawan jenisnya.
"Pembicaraan mengenai pubertas dan pendidikan seksual sebaiknya sudah dilakukan sejak usia dini, seperti pengenalan terhadap anggota tubuh, menjaga diri, hingga pembahasan mengenai pubertas dan seksualitas."
Nah, diskusi tentang pendidikan seksual enggak bisa cuma dilakukan sekali atau dua kali ya. Ayah dan Bunda perlu berdiskusi berkali-kali, biasanya sesuai dengan topik yang ditanyakan anak atau yang jadi perhatian orang tua.
(*)