Anisa Rahma Berisiko Lumpuh Melahirkan Bayi Kembar Perempuan
Anisa Rahma melahirkan buah hati pertamanya berjenis kelamin perempuan dan kembar. Namun, proses melahirkan yang dialami Anisa Rahma menegangkan.
Anisa Rahma berisiko mengalami kelumpuhan apabila terjadi salah penanganan. Anisa Rahma diprediksi melahirkan pada 22-26 Oktober 2022. Akan tetapi, maju menjadi 13 Oktober 2022.
"Jadi ya alhamdulillah kejadiannya itu tanggal 13 Oktober benar-benar nggak diduga karena kita sudah rencanakan ada tanggal lahirnya di 22 sampai 26 Oktober. Kita manusia cuma bisa berencana, pas tanggal 13 Oktober tepat setelah Anisa ultah, tiba-tiba ketubannya pecah," cerita Anisa Rahma di Rumah Sakit Hermina Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin.
Gerak cepat langsung menghubungi dokter kandungannya, Anisa Rahma langsung diminta ke rumah sakit. Ternyata hal yang paling menegangkan adalah saat ketuban pecah, Anisa Rahma baru saja suntik pengencer darah.
Suntik pengencer darah memang rutin dilakukan Anisa Rahma yang mengidap pengentalan darah. Sedangkan operasi caesar yang harus dibius setengah badan tidak boleh berdekatan dengan waktu penyuntikan pengencer darah.
"Jadi memang saat kejadian dihubungi dini hari, suntikan (pengencer darah) hari itu adalah dosis terakhir karena 2 minggu ke depan akan melahirkan. Bayi kembar dan ada posisi yang tidak memungkinkan untuk persalinan normal, saat itu keadaan darurat," kata dr Beeleonie yang menangani Anisa Rahma.
"Satu, saya punya bayi kembar. Kedua, bayi kembarnya belum cukup bulan. Ketiga, Mbak Anisa baru suntik pengencer darah, dimana dokter bius nggak berani membius setengah badan ada risiko komplikasi, begitu pendarahan itu terjadi, Anisa berisiko lumpuh sehingga diharuskan bius secara total," jelasnya.
Kondisi itu membuat sang dokter dilema. Apabila bayi yang dilahirkan terkena bius total, bayi itu bisa tidak menangis dan butuh alat khusus.
"Syukurnya, karena koordinasi tim dari awal tahu kemungkinannya seperti itu, ICU bayi sudah siap, alat subtitasi untuk bayi kembar sudah siap, kita laksanakan operasi sangat cepat. Satu menit obat bius masuk bayi harus lahir," kata dokter yang menangani Anisa Rahma.
Teknik operasi menggunakan buka tumpul di mana pisau hanya dilakukan dua kali dan selebihnya dilakukan secara tumpul guna mengurangi risiko pendarahan.
"Begitu dokter anestesi bilang, 'Obat masuk.' Satu menit saya harus bayi lahir. Bayi pertama lahir langsung nangis, bayi kedua juga lahir langsung nangis. Kendalanya nggak bisa inisiasi menyusu dini, alhamdulillah tidak ada pendarahan dan kedua bayi bisa menangis dengan baik," tukasnya.
Bayi kembar Anisa Rahma lahir yang pertama dipanggil Alma memiliki berat 2,924 kilogram, panjang 48 cm. Kedua Alsa, itu 2,312 kg, dan panjang 45 cm.
Sumber : detik.com
(*)