Cerita Tamara Geraldine Minta Diceraikan Saat Usianya Divonis Tinggal 8 Bulan
Presenter olahraga dan aktris Tamara Geraldine bagikan momen penting dalam hidupnya ketika dokter memvonis usianya tinggal 8 bulan.
Lama tak terlihat di layar kaca, Tamara muncul dan menceritakan bagaimana
kehidupannya setelah dua kali divonis menderita pengerasan hati.
Kali kedua Tamara mendengar vonis itu dari dokter membuatnya berpikir tak
ada kesempatan hidup lagi.
"Ketika ada vonis kedua, saya udah 'wah ini enggak mungkin besok enggak
mati nih, enggak mungkin banget mukjizat datang dua kali,'" kata Tamara
dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network.
Sehingga Tamara memutuskan untuk mengatur dan mempersiapkan semua sebelum
dia meninggal, termasuk pernikahannya.
"Waktu vonis yang kedua datang, saya bilang sama mantan suami,'ya udah
kamu tinggalin saya, kamu cepat-cepat menikah lagi,'" ucap Tamara.
Tamara memaksa suaminya segera menceraikan dia dan menikah lagi, demi
menyelamatkan status anak adopsinya, Tjazkayaa Loedwigee Poetry Pham atau
Kay.
"'Aku cuma punya waktu 8 bulan, jadi lakukan dengan cepat,' saya bilang
gitu, karena saya mandul anyway," ucap Tamara.
"'Kalau bisa langsung hamil, bawa dia (anak adopsi), kasih warga negara
Jerman, bawa dia,' saya bilang gitu, akhirnya kami urus waktu itu," lanjut
Tamara.
Karena itu Tamara mengatakan bahwa perceraian dia dengan suaminya, Pham
Tien Thinh sebenarnya bukan karena dia ingin menyerah terhadap pernikahan.
Selama 11 tahun menikah mereka juga tidak ada masalah. Satu-satunya alasan
Tamara dulu minta bercerai adalah untuk menyelamatkan anak adopsinya,
karena dia berpikir umurnya tak lama lagi.
"Waktu divonis (merasa) tidak ada gunanya lagi, toh saya juga mandul, 'ini
waktu yang tepat untuk kamu meninggalkan saya,'" ujar Tamara.
"Jadi saya bercerai bukan karena saya menyerah pada pernikahan. Sampai
hari ini saya adalah orang yang menentang perceraian," imbuhnya.
Diakui Tamara, saat itu dia memang terkesan memaksakan semuanya.
"Waktu itu konsepnya gitu, saya hanya orang sotoy," kata Tamara.
Dia juga membangkrutkan dirinya karena tak ingin kekayaan yang dimiliki
dikuasai orang lain.
Saat itu Tamara memiliki perusahaan sendiri yang berasal dari Inggris.
Dalam kebingungannya menghabiskan uang tersebut, Tamara kemudian
memutuskan untuk mengeluarkan semua uangnya itu ke gereja.
"2005 waktu divonis setahun, saya masih kuat jalan kemana-mana. Kali ini
saya udah enggak bisa jalan, enggak bisa apa-apa," ujar Tamara.
"Gimana abisinnya, tapi saya enggak mau diambil orang, merki banget lah.
Taruh aja di gereja, aku bilang gitu kan, udah habisin itu semuanya," ucap
Tamara.
Setelah menghabiskan seluruh kekayaannya, ternyata Tamara masih hidup
melebih waktu yang sudah divonis oleh dokter.
Namun Tamara tak pernah menyesali keputusannya waktu itu untuk memberikan
kekayaannya ke gereja.
Tamara diketahui menikah dengan pria keturunan Vietnam, Thin Tien Pham
pada tanggal 8 September 2000 dan bercerai pada tahun 2011, setahun
setelah Tamara divonis dengan pengerasan hati atau sirosis hati pada tahun
2010.
Sumber : kompas.com
(*)